Pentingnya Stimulasi Dini Pada Anak
Ayah, Bunda dan Sobat PAUD LUHIS, masa usia dini merupakan periode emas dalam perkembangan anak yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Pada masa ini, otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan mencapai 80% dari kapasitas otaknya sebelum anak berusia lima tahun. Sayangnya, masih banyak orang tua di Indonesia yang belum memahami pentingnya stimulasi dini dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, sekitar 30% anak di Indonesia mengalami keterlambatan perkembangan karena kurangnya rangsangan sejak dini. Hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk bersama-sama mendorong kesadaran tentang perlunya aktivitas yang merangsang aspek kognitif, motorik, bahasa, dan sosial-emosional anak sejak usia balita.

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memberikan wadah edukasi awal yang berkualitas bagi anak-anak. Namun, implementasi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan.
Di beberapa daerah terpencil, fasilitas PAUD masih sangat terbatas dan minim tenaga pendidik yang terlatih dalam metode stimulasi perkembangan anak. Padahal, PAUD tidak hanya sekadar tempat bermain anak, tetapi juga menjadi ruang penting bagi pembentukan karakter, keterampilan dasar, serta kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah membantu mengembangkan model PAUD berbasis komunitas yang lebih partisipatif, namun dukungan regulasi dan anggaran dari pemerintah tetap menjadi kunci untuk pemerataan kualitas pendidikan anak usia dini di seluruh pelosok negeri.
Selain dari lembaga formal seperti PAUD, keterlibatan orang tua juga sangat menentukan hasil perkembangan anak. Kegiatan sederhana seperti membacakan cerita, mengajak anak berbicara, atau bermain bersama ternyata memiliki dampak besar terhadap perkembangan bahasa dan daya pikir anak. Namun, tantangan yang dihadapi keluarga saat ini adalah kurangnya waktu berkualitas akibat padatnya pekerjaan atau kurangnya pengetahuan tentang pentingnya interaksi tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan program edukasi keluarga yang berkelanjutan agar orang tua mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak dan mendukung pertumbuhan mereka secara menyeluruh.











Farhan Mauludi
19/May/2025Informasinya sangat bermanfaat, terima kasih